Rabu, 23 September 2015

WIRO SABLENG Episode 01: Empat Brewok Dari Goa Sanggreng


Suranyali kembali kedesa dan bertemu Suci (ibu Wiro) dan mengungkapkan ingin menikahinya namun dia juga berpamitan karna akan berguru ilmu kanuragan dahulu selama setahun di Gunung Lawu dan setelah kembali baru akan menikahinya. Suci tidak bisa menolak tapi tidak meng-iya-kan juga. Disisi lain ternyata Suci sudah dijodohkan dengan Ranawelang (ayah Wiro) tanpa sepengetahuan Suranyali mereka pindah ke lain desa dan menikah dan lahirlah Wiro dgn nama lahir Wiro Saksono.
Sementara itu Suranyali ke Gunung Lawu untuk belajar ilmu kanuragan. Dia bertemu dgn Eyang Tapak Gajah dengan membawa uang sbg syarat menjadi muridnya. Tapi masih ada satu syarat yang diajukan yaitu Suranyali tidak boleh menggunakan ilmu silat yg tlah ia pelajari dari perguruan lain, dia harus murni menggunakan ilmu silat aliran Eyang Tapak Gajah. Dan Suranyali menyanggupi syarat kedua maka Eyang Tapak Gajah menghadiahinya nama baru yaitu Mahesa Birawa. Ritual pun dimulai Eyang Tapak Gajah dengan mengisi guci dengan Kelabang2 hijau dan menyuruh Suranyali untuk memasukkan tangannya kedalam, melihat kedalam guci Suranyali ragu, namun Eyang Tapak Gajak memaksakan tangan Suranyali masuk guci seketika kelabang2 itu menggigitkan racunnya ke tangan Suranyali, diapun mengerang sejadi2nya akibat proses itu. Setelah itu Eyang Tapak Gajah menggembleng Suranyali hingga dia menguasai ajian pukulan Kelabang Hijau
Sepulangnya dari Gunung Lawu Mahesa Birawa mencari keberadaan Suci  dan akhirnya menemukanya di desa Jatiwaringin (kalo gak salah :D ). Dia bertemu dengan Ranawelang yg telah memperistri Suci. Pertempuran pun tak terelakkan. Mahesa Birawa terlihat amat marah dan ingin menghabisi Ranawelang. Awalnya pertarungan berjalan seimbang bahkan Ranawelang berhasil melukai Mahesa Birawa, namun akhirnya Mahesa Birawa berhasil menjatuhkan Ranawelang dan Suci pun keluar untuk meminta meraka menghentikan perkelahian. Namun Mahesa Birawa yang sudah terlanjur dikusai amarah tidak mau mendengar apapun. Dia mengeluarkan ajian yg diperoleh dari hasil belajar ilmu kanuragan di Gunung Lawu Pukulan Kelabang HIjau yg menembus dada Ranawelang. Seketika tubuh ranawelang menghijau dan kaku akibat ajian itu, dia pun tewas setelah itu. Suci ikut terbunuh dalam peristiwa itu. Rumah mereka dibakar tapi Wiro yg masih bayi diselamatkan oleh Eyang Sinto Gendeng sehingga nyawanya terselamatkan. Wiro dibawa ke tempat Eyang Sinto Gendeng dan dirawat serta digembleng ilmu kanuragan selama kurang lebih 17tahun.
Setelah itu Wiro yang akan turun gunung dalam misinya menumpas kejahatan diberi senjata mustika Kapak Maut Naga Geni 212 yang berwujud kapak bermata 2 sisi dan dibawah ada kepala naga, dibagian pegangan terdapat lubang2 yang menyerupai suling. Untuk menerima mustika itu Wiro harus melakukan ritual. Eyang Sinto Gendeng membalikan kapak sehingga terlihat kepala Naga yang menyemburkan sinar ke dada pemuda Wiro Sableng sehingga dia menahan sakit dalam ritual itu. Lalu muncullah tanda 212 di dada Wiro Sableng. Dia pun menerima Kapak Maut yang telah resmi menjadi miliknya. Wiro pun berpamitan kepada Gurunya. Dari sinilah petualanga Wiro Sableng : Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar